17 INDISPUTABLE LAWS OF TEAMWORK - 17 HUKUM MUTLAK - JOHN C. MAXWELL : RESENSI BUKU KEPEMIMPINAN

ADSENSE HERE
Terdapat 17 Hukum Kerjasama Tim yang Efektif menurut Maxwell, yaitu sebagai berikut:

1. Hukum Nilai Kerjasama

Satu adalah jumlah yang terlalu sedikit untuk mencapai kebesaran. 
Kepercayaan bahwa satu orang dapat melakukan sesuatu hebat hanyalah suatu mitos. Semua tindakan yang tampaknya solo sebenarnya merupakan upaya tim. Sebagai contoh: Einstein, ilmuwan yang merevolusi dunia dengan teori relativitasnya tidaklah bekerja sendirian. Alasan mengapa kita berdiri sendiri: ego, ketidak tenteraman, kenaifan, dan temperamen. 

Jika memiliki impian yang lebih besar dari diri kita, bermanfaat bagi orang lain selain kita dan impian kita layak kita curahkan dalam sebagian hidup kita maka kita seharusnya mencari orang-orang yang dapat diajak kerjasama untuk mencapai impian tersebut. Selanjutnya, buat daftar, undang dan cermati orang-orang yang mungkin memetik manfaat dengan menjadi anggota tim.

2. Hukum Gambaran Besarnya

Sasarannya adalah lebih penting daripada perannya. 
Bagaimana caranya proses hukum ini berjalan: lihatlah gambaran besarnya, manfaatkanlah situasinya, siapkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan, libatkan pemain-pemain yang tepat, lupakan agenda-agenda pribadi, naiklah ke tingkatan yang lebih tinggi. 

3. Hukum Posisi yang Tepat

Semua pemain memiliki tempat di mana mereka paling memberikan nilai tambah
Hukum ini dimulai dengan mencari tempat yang tepat bagi anda sendiri dengan cara: milikilah ketentraman, kenalilah diri anda sendiri, percayailah pemimpin anda, lihatlah gambaran besarnya, andalkanlah pengalaman anda.

4. Hukum Gunung Everest

Semakin tinggi tantangannya semakin tinggi kebutuhan akan kerjasamanya.
Cara terbaik untuk memulai hokum ini adalah dengan menanyakan tiga pertanyaan berikut kepada diri sendiri: apakah impianku? Siapa sajakah timku? Seperti apakah seharusnya timku itu?

Bagaimana cara menumbuhkan sebuah tim: kembangkan para anggota tim, tambahkan anggota-anggota tim kunci, gantilah kepemimpinannya, singkirkanlah anggota-anggota yang tidak efektif.

5. Hukum Mata Rantai

Kekuatan tim dipengaruhi oleh mata rantainya yang paling lemah
Beberapa hal mungkin terjadi kalau suatu mata rantai yang lemah tetap ada dalam tim: para anggota yang lebih kuat mengidentifikasikan yang lemah, para anggota yang lebih kuat harus membantu yang lemah, para anggota yang lebih kuat akhirnya akan benci terhadap yang lemah, para anggota yang lebih kuat menjadi kurang efektif, para anggota yang lebih kuat mempertanyakan kemampuan sang pemimpin.

6. Hukum Katalisator

Tim-tim hebat memiliki pemain-pemain yang menjadikan segalanya terlaksana.
Karakteristik seorang katalisator: intuitif/naluriah, komunikatif, bersemangat, berbakat, kreatif, menginisiatifkan, bertanggung jawab, murah hati, dan berpengaruh.

7. Hukum Kompas

Visi memberikan arah serta kepercayaan diri kepada para anggota tim.
Visi sebuah tim haruslah sejalan dengan: kompas moral (lihatlah ke atas), kompas intuitif (lihatlah ke dalam), kompas histories (lihatlah ke belakang), kompas arah (lihatlah ke depan), kompas strategis (lihatlah ke sekeliling), kompas visionary (lihatlah jauh ke depan). Setiap pesan visi memiliki: kejelasan, keterhubungan, maksud/tujuan, sasaran, kejujuran, cerita, tantangan, semangat, teladan, dan strategi.

8. Hukum Apel Busuk

Sikap-sikap busuk merusak tim.
Lima kebenaran tentang sikap menjelaskan bagaimana mereka mempengaruhi sebuah tim dan kerjasamanya: sikap berkuasa mengangkat atau menjatuhkan tim, sikap akan semakin kuat kalau diekspos terhadap orang lain, sikap buruk lebih cepat menjadi semakin kuat ketimbang sikap baik, sikap itu subjektif sifatnya, jadi mengidentifikasikan sikap yang keliru bisa sangat sulit, sikap busuk, kalau dibiarkan akan merusak segalanya.

9. Hukum KeterHandalan

Rekan-rekan satu tim harus dapat saling mengandalkan satu sama lain dalam soal-soal penting

Rumusan untuk keterHandalan: karakter + kompetensi + komitmen + konsistensi + kekompakan = keterHandalan.

10. Hukum Bandrol Harga

Tim akan gagal mencapai potensinya kalau tidak membayar harganya. 
Hal-hal yang menyangkut harga: harganya harus dibayar oleh semua orang, harganya harus selalu dibayar, harganya meningkat kalau tim ingin menjadi lebih baik, berubah atau terus menang, harganya tidak pernah turun.

Untuk menjadi pemain tim, kita dituntut hal-hal berikut: pengorbanan, komitmen waktu, perkembangan pribadi, dan sikap tidak mementingkan diri sendiri.

11. Hukum Papan Angka

Tim bisa melakukan penyesuaian kalau tahu posisinya
Untuk tim apapun, papan angka itu penting karena hal-hal berikut: papan angka itu penting untuk pemahaman, papan angka itu penting untuk evaluasi, papan angka itu penting untuk pengambilan keputusan, papan angka itu penting untuk melakukan penyesuaian, papan angka itu penting untuk meraih kemenangan.

12. Hukum Pemain Cadangan

Tim-tim hebat memiliki kedalaman !
Alasan untuk menghormati dan mengembangkan pemain yang mungkin tidak dipertimbangkan menjadi pemain pembuka: pemain cadangan hari ini mungkin besok menjadi bintang, sukses pemain pendukung dapat melipatgandakan sukses pemain pembuka, pemain cadangan itu lebih banyak daripada pemain pembuka, pemain cadangan yang ditempatkan secara benar terkadang lebih berharga daripada pemain pembuka, pemain cadangan yang kuat memberikan lebih banyak pilihan bagi pemimpin, pemain cadangan biasanya dipanggil pada saat-saat kritis.

13. Hukum Identitas

Yang mendefinisikan tim adala nilai-nilai yang dijunjung bersama.
Nilai-nilai yang dijunjung bersama adalah seperti perekat, landasan, ukuran, kompas, magnet, identitas.

Contoh nilai kelompok INJOY: pertumbuhan pribadi dari setiap anggota tim, prioritas memberikan nilai tambah kepada orang lain, kekuatan kemitraan, praktek membangkitkan dan mengembangkan pemimpin, kepengurusan organisasi yang benar, tujuan memuliakan Allah.

14. Hukum Komunikasi

Interaksi mendorong diambilnya tindakan.
Setiap tim harus belajar bagaimana caranya mengembangkan komunikasi yang baik dalam empat bidang yaitu: dari pemimpin kepada rekan-rekan satu tim, dari rekan-rekan kepada pemimpin, di antara sesama anggota tim, di antara tim dengan publik.

15. Hukum Keunggulan

Perbedaan antara dua tim yang sama berbakatnya adalah kepemimpinannya.
Untuk mengangkat sebuah tim diperlukan kepemimpinan yang lebih baik, sebagai berikut: pemimpin memindahkan kepemilikan kerja kepada mereka yang mengerjakannya, pemimpin menciptakan lingkungan di mana setiap anggota tim ingin bertanggung jawab, pemimpin membimbing perkembangan kemampuan pribadi, pemimpin cepat belajar dan mendorong orang lain untuk cepat belajar.

16. Hukum Moral yang Tinggi

Kalau Anda menang, sakitnya tak terasa.
Moral yang tinggi lebih dahulu dari kemenangan hal itu karena moral yang tinggi memperbesar segalanya yang positif yang terjadi pada sebuah tim, yang terlihat pada hal sebagai berikut: moral yang tinggi adalah pendorong yang hebat, pengangkat yang hebat, pembangkit enerji yang hebat, penghapus yang hebat, emansipator yang hebat.

Empat tahapan moral: moral yang parah – Sang Pemimpin harus melakukan segalanya, moral yang rendah – Sang Pemimpin harus melakukan hal-hal yang produktif, Moral yang cukupan – Sang Pemimpin harus melakukan hal-hal sulit, Tahapan 4: Moral yang Tinggi – Sang Pemimpin harus melakukan hal-hal yang kecil.

17. Hukum Hasil Investasi

Investasi dalam tim akan berkembang dengan berjalannya waktu.
Cara berinvestasi dalam tim: ambillah keputusan untuk membangun sebuah tim (ini memulai investasi dalam timnya), bentuklah tim yang sebaik mungkin (ini meningkatkan potensi timnya), bayarlah harga untuk mengembangkan timnya (ini memastikan pertumbuhan timnya), lakukan segalanya bersama sebagai sebuah tim (ini memberikan kesatuan bagi timnya), berdayakanlah anggota-anggota tim dengan tanggung jawab serta wewenang (ini membangkitkan pemimpin-pemimpin bagi timnya), berikan kreditnya kepada tim atas sukses yang diraih (ini mengangkat moral timnya), perhatikanlah investasik dalam timnya membuahkan hasil (ini membawakan akuntabilitas terhadap timnya), hentikanlah investasi anda dalam diri pemain-pemain yang tidak bertumbuh (ini mencegah kerugian lebih besar bagi timnya), ciptakanlah peluang-peluang baru bagi timnya (ini memungkinkan tim meningkatkan upayanya), berilah timnya peluang yang sebaik mungkin untuk meraih sukses (ini menjamin hasil yang baik bagi tim).


Teguh Mahameru, S.Pd.

ADSENSE HERE
quot;' expr:title='data:newerPageTitle'>Newer Post Home